SINTANG, KALBAR- Wakil Bupati Sintang Sudiyanto mengatakan kita perlu bahu membahu dalam membangun sarana ibadah dalam rangka memperkuat mental dan spiritual. Hal tersebut disampaikannya disela-sela melalukan peletakan batu pertama pembangunan gereja Katolik Stasi Terusan Paroki Santo Martinus Kelam Permai pada Minggu, 13 Juni 2021.
Wakil Bupati Sintang menyampaikan dukungannya atas pembangunan gereja Katolik di Desa Terusan Kecamatan Dedai tersebut.Bbantuan dari pemerintah sangat penting, namun usaha dan upaya dari umat jauh lebih penting.
“Membangun gereja ini menjadi tanggungjawab bersama. Saya berharap, semangat umat di Stasi Terusan untuk membangun gerejanya tetap tinggi sampai selesai. Ini baru dimulai, tentu tidak akan selesai satu atau dua tahun ke depan karena pandemi covid-19 ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan baik pemerintah maupun umat,” terangnya.
Sudiyanto meminta semangat gotong royong kembali diperkuat, khususnya dalam membangun gereja ini. “Lakukan kerja bakti secara bersama-sama dan terus menerus,” pesannya.
Dirinya mengaku salut dengan keberanian umat setempat yang sudah mau memulai pembangunan gereja. Berani memulai itu sesuatu yang hal yang positif. Gereja yang megah penting, namun jauh lebih penting adalah gereja yang hidup yakni pribadi sebagai umat.
“Maka saya minta, penuhi gereja yang ada dulu. Setiap minggu semua keluarga ikut ibadat. Jangan ada lagi istilah gereja kaum janda, karena yang rajin ikut ibadat di gereja hanya kalangan janda saja. Yang laki-lakinya malas ikut ibadat,” pesannya.
Gereja baik untuk membina mental dan spiritual masyarakat. Sudiyanto minta proses pembangunan gereja bisa berjalan terus. “Jangan sampai berhenti. Biar selesai sampai 5 tahun, asal dilakukan terus menerus, maka menunjukan semangat umat disini. Dana untuk membangun gereja ini memang besar, namun kita semua harus kompak sampai selesainya pembangunan gereja yang menjadi idaman kita bisa terwujud. Swadaya dan gotong royong umat terus dibangun,” ujarnya.
Pastor Paroki Santo Martinus Kelam Permai RD. Leonardus Miau menyampaikan Stasi Terusan ini masuk ke dalam wilayah Paroki Santo Martinus Kelam Permai, kalau Stasi Empaci sudah masuk Paroki Dedai meskipun Desa Terusan ini masuk ke dalam Kecamatan Dedai.
“umat di sini sangat ingin membangun gereja besar, namun kita juga perlu melihat kemampuan kita. Perjuangan umat disini sangat baik, jadi saya juga sebagai pastor paroki sangat semangat mendukung pembangunan gereja di stasi ini. Di dua paroki yakni Kelam Permai dan Dedai ini ada 64 stasi, disaat yang bersamaan, kami sedang membangun 21 gereja. Dan beberapa diantara berukuran besar,” terangnya.
“Ini tanda yang baik, bahwa ada gerakan umat ingin membangun gereja baru sebagai bentuk perkembangan umat beriman dalam sebuah bangunan fisik gereja yang besar. Gereja ini milik bersama, maka dana untuk membangun gereja yang utama bersumber dari swadaya umat, kalau ada bantuan, kita syukuri. Gereja yang mandiri menjadi cita-cita kita semua, dimana umat lebih utama membangun gereja. Kalau bisa 70 persen dari umat, dan 30 persen dari bantuan,” pungkasnya. (Tim-Red)