SINTANG, KALBAR- Wakil Bupati Sintang Sudiyanto, membuka pelaksanaan Sosialisasi Penganugerahan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (TSP) Award Tahun 2021 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang Tahun 2022 di Ruang Rapat Bappeda Kabupaten Sintang pada Jumat, 12 Maret 2021.
Dia mengungkapkan ada beberapa tantangan yang akan dihadapi ditahun 2021. Sebagaimana diketahui, pandemi COVID-19 sangat berdampak pada kebijakan pembiayaan pembangunan, baik pada tingkat nasional sampai kabupaten. Selain itu, kegawatdaruratan infrastruktur dasar jalan dan jembatan di Kabupaten Sintang.
“Ada banyak jalan penghubung desa ke pusat kecamatan yang belum berfungsi secara maksimal. Hal ini menyebabkan terkendalanya jalur distribusi dan transportasi barang dan jasa. Sehingga berdampak pada tingginya harga barang,” ungkap Sudiyanto.
Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat juga sangat terbatas untuk dapat mengakomodir seluruh kegiatan pembangunan yang diusulkan oleh masyarakat melalui Musrenbang. Selain itu, disaat pandemi COVID-19 ini. Banyak pembiayaan difokuskan untuk menanggulangi penyebaran COVID-19.
“Merujuk pada kondisi ini, keberadaan dan kontribusi perusahaan yang ada di Kabupaten Sintang, melalui CSR, akan sangat membantu masyarakat di sekitar wilayah kerja perusahaan. Mengatasi persoalan yang ada di tengah masyarakat,” katanya.
Sudiyanto menyatakan, pemerintah Kabupaten Sintang berterima kasih kepada seluruh perusahaan dan badan usaha yang telah luar biasa berkontribusi membantu masyarakat dan Pemkab Sintang dalam pembangunan melalui program CSR.
“Saya berharap, seluruh perusahaan dapat secara rutin menyampaikan laporan pelaksanaan CSR kepada Pemkab Sintang melalui Bappeda Kabupaten Sintang. Sehingga Pemkab Sintang akan mempunyai data base kegiatan CSR yang telah pihak perusahaan lakukan,” ucapnya.
Ia menambahkan, dampak dari buruknya infrastruktur ini juga memengaruhi pendapatan masyarakat. Yang diikuti dengan rendahnya harga komoditas unggulan. Dan memengaruhi pemenuhan kebutuhan pokok semakin sulit.
“Hal lain yang diperhatikan adalah tren angka kemiskinan yang masih tinggi. Sehingga perlu penguatan di berbagai sektor seperti sanitasi dan air bersih. Melihat kondisi ini, kita dituntut untuk optimis dan menghadapinya secara bersama-sama,” pungkasnya. (Tim-red)