SINTANG, KALBAR- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Alpius membeberkan penyebab mangkraknya pembangunan Jembatan Ketungau II, di Desa Senangan Kecil Kecamatan Ketungau Tengah.
Ia menyebutkan sebetulnya pekerjaan Jembatan Ketungau II sudah hampir mendekati proses finishing. Progres pekerjaan dinilai sudah melewati 50%. Hanya saja pembangunannya saat ini terhenti karena ada proses penyidikan dari aparat hukum terkait pengerjaan jembatan tersebut.
“Pembangunan Jembatan Ketungau II di Kecamatan Ketungau Tengah masih dalam proses penyidikan aparat hukum. Pemerintah sebetulnya sudah mengangarkan untuk kelanjutan pembangunan jembatan tersebut, tapi karena masih ada penyidikan hukum, pendanaan yang sudah dianggarkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang untuk jembatan belum bisa ditenderkan kesitu,” jelas Alpius di DPRD Sintang, Jumat 9 Desember 2022 kemarin.
Wakil Rakyat dari Dapil Ketungau ini, mengungkapkan bahwa pada tanggal 8 Desember 2022 lalu, puluhan masyarakat Ketungau Tengah menggelar aksi damai yang dipusatkan di jembatan Ketungau II. Aksi damai masyarakat tersebut bentuk desakan agar pembangunan jembatan segera diselesaikan sehingga jembatan dapat segera dimanfaatkan.
“Saya pikir demo yang dilakukan masyarakat Ketungau Tengah sah-sah saja, karena mereka menuntut hak yang semestinya dipenuhi oleh pemerintah. Demo itu adalah bentuk penyampaian aspirasi masyarakat kepada pemerintah baik itu eksekutif dan legislatif. Artinya masyarakat betul-betul menginginkan jembatan Ketungau II ini segera selesai pembangunannya agar dapat segera dimanfaatkan,” jelasnya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB) ini mengungkapkan bahwa jembatan tersebut merupakan akses vital masyarakat, Jembatan menghubungkan banyak desa di Kecamatan Ketungau Tengah.
“Jadi jembatan ini sudah jadi kebutuhan masyarakat sejak lama, sayangnya sampai hari ini belum terwujud 100 persen. Padahal adanya jembatan ini nanti masyarakat setempat dapat memaksimalkan penggunaan akses darat yang pada akhirnya sangat berdampak luas terhadap pertumbuhan di berbagai sektor termasuk ekonomi masyarakat,” ungkapnya.
Untuk diketahui, jembatan Ketunggau II mulai dibangun pada tahun 2017. Penganggaran dilakukan dua kali yakni pada APBD tahun 2017 dan APBD 2018 dengan total dana mencapai Rp. 27 miliar. Sebelumnya jembatan tersebut ditarget selesai pada tahun 2019. Namun faktanya hingga saat ini pembangunnan jembatan belum selesai.