Yustinus Ajak Warga Sintang Sukseskan Pekan Museum Kapuas Raya 2024

oleh

SINTANG, KALBAR – Pekan Museum Kapuas Raya Tahun 2024 di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat resmi dimulai pada Jumat, 11 Oktober 2024.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Yustinus, mengajak masyarakat untuk memeriahkan acara tersebut yang akan berlangsung selama sepekan, mulai 11 sampai 17 Oktober 2024, di Museum Kapuas Raya.

“Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati hari ulang tahun Museum Kapuas Raya yang ke-16. Tentunya kami mengharapkan partisipasi dari semua masyarakat untuk memeriahkan acara Pekan Museum Kapuas Raya 2024 ini,” ujar Yustinus.

Adapun agenda kegiatan Pekan Museum Kapuas Raya tahun 2024 adalah sebagai berikut:

  1. Workshop dan lomba fotografi bagi masyarakat umum yang akan dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2024.
  2. Lomba novel yang akan dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 2024.
  3. Lomba drama cerita rakyat tingkat SD/MI dan SMP/MTS yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2024.
  4. Lomba tari kreasi tradisional tingkat SD/MI dan tingkat SMP/MTS yang akan dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2024.
  5. Belajar bersama di museum tentang tarian Sintang, yang merupakan tempat kembali bagi siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK, dan mahasiswa, akan dilaksanakan pada tanggal 15 sampai 17 Oktober 2024.

“Kegiatan di atas merupakan wadah bagi kita semua untuk tetap melestarikan budaya daerah dan digunakan sebagai ekspresi siswa-siswi di lingkungan Kabupaten Sintang agar terus berkarya dan berinovasi,” ujar Yustinus.

“Rangkaian kegiatan ini salah satunya adalah bagaimana menanamkan nilai-nilai tradisi budaya kepada generasi muda, agar generasi muda kita, terutama para pelajar, tidak lupa akan kekayaan budaya daerah,” tambahnya.

Kegiatan tersebut menjadi wadah bagi generasi muda supaya mereka mengetahui semua tentang nilai-nilai tradisi budaya yang ada di Kabupaten Sintang.

“Sehingga ke depannya mereka juga bisa mengaktualisasikan dan mengimplementasikan budaya-budaya kita serta mempertahankan kearifan lokal yang ada di Kabupaten Sintang ini. Jangan sampai nilai-nilai tradisi budaya kita hilang. Kita bisa melihat berbagai suku yang ada di mancanegara di luar negeri akhirnya punah begitu saja,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *