PONTIANAK, KALBAR– Satuan Tugas (Satgas) Perbatasan Indonesia-Malaysia berhasil mengumpulkan ratusan senjata api rakitan dalam operasi mereka di wilayah perbatasan RI-Malaysia. Operasi yang dilakukan oleh Yonarmed 10/Bradjamusti Kostrad sektor Timur dan Yonarmed 16/Tumbak Kaputing sektor Barat ini telah membuahkan hasil yang signifikan dalam menjaga keamanan di perbatasan.
Dalam sebuah acara penyerahan barang bukti yang dihadiri oleh Danrem 121/Abw, Brigjen TNI Luqman Arief, sebagai Dankolakops Rem 121/Abw, disampaikan bahwa lebih dari 100 senjata api beserta munisi berhasil dikumpulkan oleh Satgas Pamtas RI-Malaysia.
“Dalam operasi ini TNI berhasil mengumpulkan 148 senjata rakitan jenis Lantak, 4 senjata pistol rakitan jenis Lantak, 76 butir munisi jenis Bowman, dan 1 butir granat PE,” paparnya.
“Penyerahan senjata ini adalah bukti dari manunggalnya TNI AD dengan masyarakat. Kepercayaan yang begitu tinggi kepada kita, memastikan keamanan ditengah masyarakat tanpa perlu ada kekerasan, apalagi penggunaan senapan,” ujar Danrem.
Senjata api rakitan ini sebagian merupakan warisan dari eks PGRS/PARAKU (Pasukan Rakyat Kalimantan Utara) yang disimpan dan diwariskan kepada penerusnya. “Dalam perkembangannya, sebagian senjata ini digunakan oleh masyarakat untuk pertahanan diri, berburu, namun terkadang juga digunakan secara tidak benar oleh oknum masyarakat, terutama saat terjadi kesalahan sasaran, sehingga perlu diantisipasi penyalahgunaannya dalam tindak kejahatan maupun konflik antar masyarakat,” ujar Danrem.
Brigjen TNI Luqman Arief, selaku Komandan Komando Pelaksana Operasi Satgas Pamtas RI-Malaysia, yang mengucapkan terima kasih kepada Satgas Pamtas Yonarmed 10/Bradjamusti Kostrad dan Yonarmed 16/Tumbak Kaputing atas keberhasilan operasi mereka.
“Saya berharap agar personel Satgas Pamtas RI-Malaysia yang saat ini bertugas di wilayah perbatasan yaitu Batalyon Zeni Tempur 5/Arati Bhaya Wighina dan Batalyon Kavaleri 12/Beruang Cakti termotivasi dan semangat dalam menjalankan tugas mereka. Selain fokus pada perang total melawan narkoba, mereka juga diharapkan dapat menjadi benteng pertahanan negara dari segala bentuk penyelundupan ilegal di perbatasan,” harapnya.