Respon Ketua DPRD Sintang Terkait Jembatan Ketungau II

oleh
Ketua DPRD Kabupaten Sintang, Florensius Ronny

SINTANG, KALBAR – Puluhan masyarakat Ketungau Tengah melakukan aksi damai di jembatan Ketungau II Desa Senangan Kecil Kecamatan Ketungau Tengah, Kamis 8 Desember 2022.

Puluhan masyarakat tersebut mendesak agar pembangunan jembatan ketungau II segera diselesaikan, pasalnya sudah beberapa tahun jembatan tersebut belum selesai.

Menyikapi perkembangan pembangunan jembatan tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Florensius Ronny mengungkapkan bahwa kelanjutan pembangunan Jembatan ketungau II sebetulnya sudah masuk dalam pembahasan anggaran APBD tahun 2022. Kendati demikian, pembangunan belum dapat dilaksanakan karena ada permasalahan yang hingga saat ini sedang berproses hukum.

“Jadi terkait pembangunan Jembatan ketungau II ini, pertama sudah dianggarkan untuk oprit nya. Namun karena ada permasalahan dan sudah dalam proses pemeriksaan oleh pihak polda, sehingga anggaran yang memang untuk oprit kiri dan kanan jembatan belum boleh direalisasikan sampai menunggu hasil pemeriksaan itu selesai,” jelas Ronny di DPRD Sintang, Jumat 9 Desember 2022 kemarin.

Itu artinya, lanjut dia, sudah menjadi ranah aparat penegak hukum, ” sehingga ada mekanismenya sendiri bahwa itu masih dalam pemeriksaan dan belum boleh dilanjutkan anggarannya,” imbuhnya.

Ia menegaskan pihaknya selaku DPRD Sintang juga mendesak agar pembangunan jembatan ketungau II segera diselesaikan. Sebab jembatan tersebut merupakan arus yang sangat vital.

“Pertama kita berharap proses hukum persoalan tersebut cepat selesai, artinya kalau ada kerugian negara disana silahkan pihak ketiga bertanggung jawab mengembalikannya kerugian negara sehingga tidak menghambat pembangunann. Sehingga kita DPRD dan Pemerintah bisa menggarkan kelanjutan pembangunannya untuk pembangunan oprit sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat ketungau,” pungkasnya.

Diketahui bahwa, Jembatan Ketungau II ini sudah lama diimpikan masyarakat setempat. Jembatan merupakan akses penghubung 16 desa di Kecamatan Ketungau Tengah dan daerah lainnya. Jembatan tersebut mulai dibangun pada tahun 2017 dan ditargetkan dapat selesai pada tahun 2019.

“Kita berharap semua persoalan yang menghabat pembangunan jembatan ini dapat segera selesai, Sehingga pembangunannya dapat dilanjutkan. Karena kita sangat yakin kehadiran jembatan tersebut bawa dampak positif yang sangat luas bagi masyarakat disana,” harapnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *