SINTANG, KALBAR– Infrastruktur jalan menjadi salah satu masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Sintang.
Camat Kayan Hulu, Yudius mengatakan sebagian besar desa di Kayan Hulu memang sudah dapat diakses dengan jalan darat, tetapi aksesibilitas masih terbatas pada kendaraan roda dua.
“Banyak desa sudah bisa diakses dengan kendaraan roda dua, yang sudah memadai bagi banyak warga. Namun, untuk kendaraan roda empat, memang masih terkendala, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan jembatan,” ujar Yudius belum lama ini.
Yudius, mengungkapkan bahwa kondisi akses jalan antar desa maupun antar dusun di wilayahnya sudah mengalami kemajuan.
“Saat ini hampir semua desa di Kayan Hulu sudah bisa diakses dengan jalan darat. Baik antar desa maupun antar dusun, sudah ada jalan tani sehingga kendaraan roda dua sudah bisa melintas dengan lancar. Namun, untuk mobil, masih ada beberapa kendala, terutama terkait dengan jembatan yang harus dibangun,” ujar Yudius di Pendopo Bupati Sintang, Selasa 5 November 2024 lalu.
Menurut Yudius, dari 31 desa yang ada di Kecamatan Kayan Hulu, pekerjaan infrastruktur jalan sudah dilakukan di 30 desa. Hanya satu desa yang masih belum sepenuhnya dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat.
“Secara keseluruhan, pekerjaan infrastruktur sudah dilakukan di 30 desa. Tinggal satu desa lagi yang belum tergarap. Kami berharap segera selesai, dan semua desa bisa diakses dengan mudah, termasuk dengan kendaraan roda empat,” ungkapnya.
Yudius mengungkapkan pembangunan jembatan menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh pemerintah daerah. Beberapa desa yang terisolasi dengan kondisi jalan yang tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan roda empat membutuhkan pembangunan jembatan agar akses menuju desa tersebut dapat dibuka lebih lebar.
“Kendala utama kami saat ini adalah pembangunan jembatan. Untuk sebagian besar desa, jembatan ini menjadi penghalang utama bagi kendaraan roda empat untuk dapat melintas dengan mudah. Tanpa adanya jembatan yang memadai, jalan menuju desa-desa tersebut tetap sulit diakses,” kata Yudius.