Cari Solusi, Wabup Sintang Diskusi dengan Warga dari 11 Desa di Sepauk

oleh
FOTO: Wakil Bupati Sintang Sudiyanto memimpin pertemuan dan diskusi dengan perwakilan masyarakat dan pemerintahan desa Kecamatan Sepauk di Langkau Kita pada Senin, 10 Mei 2021.

SINTANG,KALBAR- Wakil Bupati Sintang Sudiyanto memimpin pertemuan dan diskusi dengan  perwakilan  masyarakat dan pemerintahan desa Kecamatan Sepauk di Langkau Kita pada Senin, 10 Mei 2021.

Pada pertemuan dan diskusi tersebut, Wakil Bupati Sintang didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang Elisa Gultom, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Sintang Herkulanus Roni, Kepala Dinas Penataan Ruang dan Pertanahan Kabupaten Sintang Henri Harahap, dan Ir, Gunardi Kepala Bidang Pengembangan Usaha Perkebunan Distanbun.

Hadir dalam pertemuan dan diskusi tersebut perwakilan 11 desa di Kecamatan Sepauk tempat dan lokasi usaha PT Citra Kalbar Sarana. Pertemuan dan diskusi untuk mencari solusi atas masalah antara PT. Citra Kalbar Sarana dengan masyarakat 11 desa tersebut, yaki Desa Manis Raya, Buluh Kuning, Serang Setambang, Bedayan, Tawang Muntai, Tawang Sari, Sekujam Rumbai, Gernis Jaya, Peningsung, Tanjung Balai, dan Desa Nanga Layong.

Wabup mengatakan diskusi tersebut guna menghimpun informasi dari masyarakat tentang investasi perkebunan oleh PT. CKS. Dia akan menyampaikan keluhan dan aspirasi masyarakat kepada pihak perusahaan.

“hari ini kita mendengarkan aspirasi dari masyarakat berupa saran dan masukan. Nantinya aspirasi masyarakat ini akan kita sampaikan kepada pihak perusahaan,” terangnya.

Menurutnya harus ada solusi konkrit terkiat permasalah antara masyarakat sepauk dan PT.CKS. Dia mengatakan masyarakat ingin menuntut kesejahteraan dari hasil lahan plasma di perkebunan sawit PT.CKS yang terhitung dari tahun 2004 hingga sekarang tahun 2021. “masyarakat merasa hasil bagi dari lahan plasma oleh perusahaan tidak memadai,” ujarnya.

Ketua koordinator atau ketua tim Pengurus panen buah sawit tahun 2021, Sukarca mengatakan pihaknya menuntut kesejahteraan masyarakat petani sawit plasma tidak mendapat hasil bagi memadai.

“ contohnya saat ini hasil dari lahan sawit plasma yang di panen perhektar petani hanya menerima hasil Rp.4000,-, ada yang Rp.8000,-, ada juga cuma Rp.10.000,- saja, Bagaimana petani plasma bisa sejahtera dengan hasil yang tidak memadai,” ujarnya.

Dia berharap permasalah masyarkat dengan PT. CKS segerea mendapat solusi yang terbaik. (Tim-Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *