Bupati Sintang Tegaskan Masuk Sintang Wajib Negatif Covid-19

oleh
FOTO : Bupati Sintang, Jarot Winarno saat meninjau Posko Covid-19 di Desa Sepulu, Sabtu 9 Mei 2021

SINTANG, KALBAR–  Posko Covid-19 di Desa Sepulut, Kecamatan Sepauk mulai beroperasi sejak 6 Mei- 17 Mei 2021. Disana satgas COVID-19 Kabupaten Sintang melakukan Penyekatan dan  pemeriksaan selama 24 jam pada semua kendaraan yang masuk Sintang. Jika mempunyai hasil tes antigen negatif dipersilahkan lewat. Namun jika tidak, akan dilakukan tes antigen secara gratis. Jika hasilnya negatif langsung diisolasi.

Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan keberadaan Posko Covid-19 di Desa Sepulut ini sangat penting, karena untuk mendeteksi atau menimalisir masuknya imported cases atau kasus impor dari luar Kabupaten Sintang seperti dari Pontianak dan daerah lainnya. Karena kata dia, kasus impor ini menjadi titik lemah selama ini yang sering menjadi penyebab lonjakan kasus di Kabupaten Sintang.

“Siapapun boleh masuk Sintang. Mau beraktivitas apapun, boleh. Mau jenguk orang tua, boleh. Mau bisnis, boleh. Mau cari nafkah hidup, boleh. Yang penting satu jak, rapid antigennya negatif,” ujar Jarot saat meninjau langsung proses penyekatan kendaraan selama arus mudik lebaran di Posko Desa Sepulut Kecamatan Sepauk, Sabtu malam 8 Mei 2021.

Ia mengatakan, tes antigen berlaku tiga hari. Kalau sudah ada keterangan dari pihak lain dilepaskan saja. “Tapi kalau belum ada, kita tes di sini, gratis. Jadi kita jaga Sintang dari orang yang positif corona masuk ke wilayah Kabupaten Sintang,” katanya.

“Kalau ini bisa kita jaga terus, mudah-mudahan kasus bisa cepat turun lah. Sekarang, dua minggu terakhir kasus di Sintang sudah turun. Sebelumnya, pertengahan April kasusnya mencapai 154 kasus. Sekarang sudah turun . Tapi kita tetap harus waspada. Mudah-mudahan kedepan, kasusnya terus turun,” harapnya.

Mengenai keberadaan posko di Desa Sepulut, Jarot memastikan operasionalnya hingga 17 Mei 2021. Meski demikian, Jarot ingin, posko tetap ada kedepan sampai kasus di Sintang mereda.

“Kalau kita buka nanti, banyak lagi yang datang dari Pontianak, kita ndak tahu dia positif. Jadi dari pada kita sibuk razia di dalam kota, kadang-kadang hasilnya malah nol atau ndak kasus kan. Menjaga di terminal Sungai Ukoi malah dapat 3. Jaga di Posko di sini (Desa Sepulut), 3 hari dapat 6 kasus. Jadi lebih strategis menjaga di pintu masuk Sintang,” katanya.

Untuk penangangan corona, kapasitas ruangan untuk isolasi terus Ditambah. Mudah-mudahan bisa menampung ledakan kasus. “So far sih terkontrol. Wajar ada dampak ekonomi. Ada yang protes, biasa. Karena makin ketat kita melakukan PPKM mikro, makin kerat kita menjaga gerbang pintu masuk, pasti dampak ekonominya ada. Kalau kita kendorkan dengan resiko kasus meningkat, bagus kita kurangi kasus dulu,” katanya.  (Tim-Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *