Ada Kerjasama dengan Perusahaan Sawit, Ronny Dorong Pelajar Ambil Jurusan Pertanian dan Perkebunan UNKA Sintang

oleh
Ketua DPRD Kabupaten Sintang Florensius Ronny

 

SINTANG, KALBAR– Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang Florensius Ronny mendorong masyarakat Bumi Senentang agar anak-anaknya melanjukan pendidikan jenjang perguruan tinggi di Fakultas Pertanian dan Perkebunan Universitas Kapuas Sintang.

Ronny mengatakan, pada tahun 2019 akhir, DPRD Sintang bersama dengan Bupati dan UNKA sudah berkoordinasi dengan seluruh perusahaan perkebunan sawit agar lulusan Fakultas Pertanian dan perkebunan UNKA Sintang dapat diterima bekerja di perkebunan sawit.

“Saya pernah cek, di UNKA ada jurusan pertanian dan perkebunan, ternyata setiap tahunnya anak-anak kita yang mengambil jurusan itu tidak lebih dari 50 orang,” terang Ronny dihadapan puluhan Petani Plasma yang menyampaikan aspirasi soal nasib petani plasma yang bermitra dengan perusahaan perkebunan sawit melalui koperasi di DPRD Sintang, Selasa 8 Maret 2022.

Penyerapan tenaga kerja di perusahaan perkebunan sawit bagi masyarakat lokal didominasi pada pekerjaan strata rendah seperti buruh. Masyarakat yang bekerja pada bagian kantor sangat minim. Hal tersebut dipengaruhi kualitas sumber daya manusia yang belum memenuhi syarat yang dibutuhkan.

Maka dari itu Ronny menilai keberadaan fakultas pertanian dan perkebunan UNKA Sintang salah satu solusi untuk menyiapkan kualitas sumber daya manusia sehingga dapat bersaing untuk bekerja di perkebunan sawit.

“Maka kami DPRD Sintang berinisiatif agar UNKA dengan 46 perusahaan sawit yang ada di Sintang ada sebuah kerjasama. Dalam kerjasama tersebut seluruh perusahaan sawit yg ada di Sintang ini wajib menerima seluruh anak UNKA jurusan pertanian dan perkebunan, baik pada saat magang, karena sekarang kan kampus Merdeka 4 semester di kampus sisanya di lapangan,” ujar Ronny.

Politisi Nasdem ini berharap hal tersebut dapat menjadi perhatian bagi orang tua agar mau mengarahkan anak-anaknya supaya dapat mengambil jurusan pertanian dan perkebunan di UNKA Sintang.

“ini adalah solusi untuk kita menyiapkan sumber daya manusia agar dapat bersaing mendapat pekerjaan pada bidang perkebunan,” tukasnya.

Ketua Ampelas Borneo, Siman Lukas mengatakan penyerapan tenaga kerja lokal sangat minim. Tidak sesuai undang undang investasi. Perusahan mengakomodir tenaga kerja lokal rata- rata untuk strata bawah seperti tenaga buruh. “Paling tinggi mandor,” imbuhnya.

Maka dari itu, ia menilai penyerapan tenaga kerja tidak hanya soal kuantitas, tetapi juga kualitas penting diperhatikan. Sehingga masyarakat setempat bisa diakomodir untuk penyerapan tenaga kerja sesuai kualitas SDM yang dibutuhkan.

“Sehingga masyarakat kita juga bisa bekerja di kantor. Karena yang bekerja di kantor sangat minim dari masyarakat lokal,” ujarnya.

Dalam hal tersebut, satu diantaranya Ampelas Borneo meminta tenaga Management Training yang di traning oleh Pihak Perusahaan Julong Group selama jangka waktu 6 bulan serta mendidik masyarakat setempat menjadi Management Training.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *