www.ujungjemari.com, SINTANG – Bupati Sintang, Jarot Winarno menyebutkan untuk mencapai Sintang yang berkelanjutan, sedikitnya ada tiga hal yang harus diselenggarakan secara seimbang. Tiga hal tersebut yakni, Menjaga anugrah Tuhan Yang Maha Esa sepeti menjaga alam, Meningkatkan Ekonomi masyarakat dan melestarikan adat istiadat dan budaya.
“jadi ada tiga hal, pertama adalah upaya konservasi pelestarian lingkungan dimana kita harus menjaga alam, menjaga hutan, menjaga bukit, itu anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa yang harus kita jaga, kedua ekonomi masyarakat haruslah tumbuh, dan yang ketiga adalah adat istiadat, sehingga kalau Konservasi, Ekonomi, Sosial dan Budaya itu bisa seimbang, maka tercapailah Sintang yang berkelanjutan”, kata Jarot saat hadir dalam pembukaan Kelam Tourism Festival di Lapangan Terminal, Desa Kebong, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang, pada hari Senin, (8/7/2019).
Baca Juga : [related_posts] |
Selain itu juga, Jarot menyampaikan bahwa kegiatan Kelam Tourism Festival tahun 2019 ini dikemas dengan baik yang menunjukkan keseimbangan antara budaya dan alam, “festival ini adalah festival yang kedua kalinya kita selenggarakan, jadi yang sekarang kita kemas secara seimbang, kita munculkan berbagai pertunjukan, kita munculkan explore keragaman, kekhasan warisan budaya nenek moyang kita, yang kita fokuskan di wilayah bukit kelam dan sekitarnya”, ucapnya
Pada kesempatan tersebut juga Bupati Sintang memberikan arahan untuk berinvestasi dari segi eksplorasi alam tanpa merusak lingkungan, “dalam kegiatan Kelam Tourism Festival ini, kita selenggarakan Bisnis Forum, dimana para investor akan berbondong-bondong untuk mengeksplorasi kekhasan wilayah kita, seperti contoh ekspolrasi tumbuh-tumbuhan khas sintang, yaitu daun sekubak, kakao, kopi, lada, dan kratom, karena ini semua kalau di ekplorasi dan dikembangkan secara berkelanjutan maka tidak akan merusak lingkungan alam yang kita miliki”, tambahnya.
“ada beberapa kegiatan dalam rangka memeriahkan Kelam Tourism Festival tahun 2019 kali ini, semua ini bertujuan dalam rangka untuk menyadari bahwa kita memiliki warisan Bukit Kelam yang begitu indah yang harus di eksplorasi, dan juga untuk menggalakkan perekonomian yang kreatif”, imbuhnya. (Tim-Red)