SINTANG, KALBAR- Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Darmadi mengatakan jumlah desa di Bumi Senentang yang telah mendeklarasikan diri sebagai Open Defecation Free (ODF) atau tidak buang air sembarangan masih relatif kecil bahkan belum separuh.
Saat ini, dari total 406 desa dan kelurahan yang ada di Sintang, baru 125 desa yang telah mendeklarasikan diri sebagai ODF. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak area yang belum memenuhi standar kebersihan lingkungan yang ideal.
Menurut Darmadi, kebiasaan buang air sembarangan dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk stunting pada anak.
Dikatakan Darmadi bahwa kesehatan masyarakat tidak hanya ditentukan oleh fasilitas kesehatan yang ada, tetapi juga oleh perubahan perilaku masyarakat itu sendiri.
“Kesehatan itu mempunyai tanggung jawab untuk merubah perilaku masyarakat. Pembangunan ini harapannya adalah pemberdayaan masyarakat, supaya masyarakat dengan kesadarannya sendiri, bersama dengan masyarakat sekitarnya, sama-sama mencegah masalah kesehatan yang dimulai dari menjaga kesehatan lingkungan,” kata Darmadi, Rabu 6 November 2024 kemarin.
Salah satu perilaku yang perlu diubah adalah kebiasaan buang air sembarangan, yang meskipun mungkin terdengar sepele, memiliki dampak besar terhadap kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
“Kebiasaan buang air sembarangan itu juga bisa menyebabkan stunting karena membuat lingkungan menjadi tidak bersih,” katanya.
Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh kebiasaan buang air sembarangan dapat mencemari air tanah dan lingkungan sekitar, yang pada gilirannya memengaruhi kualitas hidup dan kesehatan anak-anak. “Misalnya, pencemaran pada air di sekitarnya dan pencemaran bau. Pencemaran lingkungan inilah yang menyebabkan salah satu terjadinya stunting,” tegas Darmadi.
Anak-anak yang tumbuh di lingkungan yang tercemar berisiko lebih tinggi mengalami masalah gizi dan kesehatan lainnya. Pencemaran linhkungan bisa menyebabkan diare atau penyakit infeksi lainnya, yang memperburuk kondisi gizi anak dan memperlambat pertumbuhan mereka.
“Kondisi ini dapat menghambat pertumbuhan fisik dan mental mereka, yang akhirnya berujung pada stunting,” ujar Darmadi.
Oleh karenanya untuk mengatasi masalah ini, Darmadi menekankan pentingnya perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Masyarakat perlu lebih sadar akan pentingnya pola hidup sehat, mulai dari membiasakan diri untuk tidak buang air sembarangan hingga memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal.
“Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh kebiasaan buang air sembarangan bisa dicegah jika masyarakat bersama-sama menjaga kebersihan dan memperhatikan sanitasi yang baik,” pungkasnya.