Guru Penggerak Harus Jadi Inisiator

oleh

SINTANG, www.ujungjemari.id- Jumlah guru penggerak di Kabupaten Sintang semakin bertambah setelah 131 calon guru penggerak angkatan 10 dan 11 dikukuhkan menjadi guru penggerak pada Kamis, 6 Februari 2025, di Rumah Adat Melayu Tepak Sirih Sintang.

Dengan pengukuhan ini, total guru penggerak di Sintang kini mencapai sekitar 330 orang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Yustinus, berharap para guru penggerak yang baru dilantik dapat mengimplementasikan motto mereka yaitu “tergerak, bergerak dan menggerakkan.”

Menurut Yustinus, para guru penggerak tidak boleh kembali seperti sebelum mereka mengikuti pelatihan, melainkan harus menjadi inisiator dan motivator di sekolah masing-masing.

“Setelah dikukuhkan, mereka harus kembali dengan semangat baru. Jangan kembali seperti dulu. Mereka harus menjadi motivator di sekolah dan memberi inspirasi bagi guru lain yang belum menjadi guru penggerak. Sehingga meskipun mereka belum dikukuhkan atau menjadi guru penggerak, mereka tetap bisa menjadi seperti guru penggerak,” ungkap Yustinus.

Yustinus menambahkan, guru penggerak juga diharapkan dapat membentuk kelompok belajar di sekolah, mulai dari tingkat kecamatan hingga desa. Inisiatif ini akan menciptakan lingkungan belajar yang lebih kolaboratif dan mendukung pengembangan para guru lainnya.

“Walaupun ada isu bahwa program pendidikan guru penggerak akan dihentikan, kita tetap mendorong mereka untuk menjadi inisiator di sekolahnya masing-masing. Mereka bisa menginspirasi guru lainnya dan membentuk kelompok belajar, baik di tingkat kecamatan maupun desa. Dengan begitu, meski belum dikukuhkan sebagai guru penggerak, mereka tetap bisa menerapkan prinsip-prinsip yang diajarkan,” jelas Yustinus.

Yustinus menegaskan, kualitas guru berbanding lurus dengan kualitas siswa. Oleh karena itu, ia berharap para guru penggerak dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat selama pelatihan dan membawa perubahan positif di sekolah masing-masing.

“Ketika guru berkualitas, anak-anak didik juga akan berkualitas. Maka, saya mengingatkan mereka agar tidak hanya mengingat pelatihan yang telah mereka jalani, tetapi juga untuk membawa perubahan nyata ke sekolah mereka. Sayang sekali jika biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk pelatihan tidak diaktualisasikan,” ujar Yustinus.

Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Sintang, Anastasia, juga menyampaikan pesan penting kepada para guru penggerak. Ia berharap, para guru penggerak bisa menjadi agen perubahan yang mempengaruhi dunia pendidikan di Kabupaten Sintang secara positif.

“Halo teman-teman guru penggerak! Selamat ya, kalian sudah dilantik dan kini resmi menjadi bagian dari perubahan positif di dunia pendidikan Sintang. Perjalanan kalian sebagai guru penggerak bukan hanya soal gelar, tapi lebih kepada bagaimana kalian bisa membawa dampak nyata di sekolah dan lingkungan sekitar,” ujar Anastasia.

Anastasia juga berharap agar para guru penggerak menjadi inspirasi bagi rekan-rekan mereka yang belum menyandang status yang sama.

“Saya harap, setelah ini, kalian bisa jadi contoh dan inspirasi buat rekan-rekan guru yang lain. Jangan ragu untuk berbagi ilmu dan semangat, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Jadilah inisiator perubahan di sekolah masing-masing, karena kalian punya potensi besar untuk memotivasi banyak orang,” tambahnya.

Anastasia mengingatkan agar ilmu yang diperoleh selama pelatihan tidak hanya disimpan, melainkan juga diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari.

“Jangan cuma berhenti di pelatihan, yuk, kita buktikan ilmu yang sudah kita dapatkan dengan mengimplementasikannya di lapangan. Dengan kualitas guru yang terus meningkat, saya yakin pendidikan di Sintang akan semakin maju dan bisa memberikan manfaat besar untuk masa depan anak-anak kita,” pesan Anastasia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *