www.ujungjamari.com, SINTANG -Bupati Sintang, Jarot Winarno, mengatakan membangun Sintang perlu pelibatan aktif masyarakat melalui Sintang Menyapa sehingga terjadi komunikasi dua arah antara Pemkab Sintang dengan masyarakat.
“Ini cara kita menjamin demokrasi dan pembangunan yang baik, maka komunikasi dua arah ini harus dilaksanakan. Sintang menyapa menjadi media antara Pemkab Sintang dengan masyarakat untuk saling berkomunikasi, inilah bentuk open government atau Sintang yang terbuka,” kata Jarot saat melakukan launching program Sintang Menyapa di Ruang Kerja Bupati Sintang, Senin (04/02/2019)
Bupati Sintang menjadi narasumber pertama program Sintang Menyapa Tahun 2019 yang merupakan program kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sintang dengan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Stasiun Sintang.
“Sebenarnya ada aplikasi LAPOR dan juga saya punya akun instagram yang saya kelola sendiri dan selama ini sudah banyak laporan, masukan dan saran kepada saya dan langsung saya respon. Saya mengajak pejabat Pemkab Sintang untuk tidak alergi dengan kritik. Mendengar keluhan masyarakat itu harus dan wajar,” terang Bupati Sintang.
Baca Juga : [related_posts] |
Menurut Jarot masyarakat pantas mengeluh dan harus direspon dengan baik. Saat ini jalan di Sintang 80 persen masih jalan tanah.
“Kita akan membeton jalan pada titik kerusakan jalan yang parah, upaya ini yang memang terbukti berhasil mengatasi kerusakan jalan pada titik tersebut. Doakan supaya proses pengadaan barang dan jasa berjalan cepat serta jangan ragu untuk memberikan masukan kepada kami,” kata Bupati Sintang.
Saat program Sintang Menyapa berlangsung, salah satu pendengar RRI Sintang yakni Simbai warga SKPC SP 5 Semuntai menyampaikan keluhannya soal jalan rusak di daerahnya. Bimo warga Sintang mengeluhkan genangan air di kawasan Simpang Lima. Budin warga Manis Raya mengelukan jatuhnya harga karet dan sawit. Wawan warga Sintang mengeluhkan kurangnya penerangan di kawasan Taman Bungur. Bu Inun warga Ketungau Tengah mengeluhkan jalan rusak sehingga sulit membawa keluarga yang sakit untuk berobat ke Sintang. Ujang warga Sungai Daun Desa Kebiau Baru mengelukan belum adanya aliran listrik dari PLN meskipun dekat dengan Kota Sintang.
Bupati Sintang menjelaskan bahwa UPJJ akan melakukan perbaikan jalan dari Semuntai ke Pangkal Baru namun memang belum dikerjakan karena masih musim hujan. “soal genangan air di Simpang Lima itu menjadi kewenangan pemerintah pusat melakui Balai Jalan Nasional. Pemkab Sintang akan bangun drainase di depan pasar kenyalang. Soal harga karet dan sawit turun ini memang masalah ekonomi global, saya minta masyarakat terus berkreasi untuk menanam tanaman yang bernilai ekonomi tinggi. Mudah-mudahan kebijakan pemerintah yang akan membeli karet petani untuk campuran aspal bisa mendongkrak harga karet. Taman Bungur akan segera kita tata melalui dana CSR Bank Kalbar dengan membangun tempat bermain anak-anak, remaja, lansia dan disabilitas. Kita juga akan tata Taman Entuyut seperti menambahkan replika Pancasila. Kita juga akan bangun waterfront di pinggiran sungai Kapuas di Sungai Durian. Jalan Sintang menuju Seputau Tiga juga akan diperbaiki dengan dana Pemprov Kalbar dan perusahaan perkebunan sehingga jalan dari Nanga Merakai ke Sintang akan fungsional. Listrik di Kebiau Baru sudah kami sampaikan ke pihak PLN yang akan memprioritaskan pembangunan jaringan baru di empat kecamatan dan desa di kecamatan Sintang” terang Bupati Sintang.
Turut hadir mendampingi Bupati Sintang dalam acara tersebut, Abdul Syufriadi Asisten Pemerintahan Setda Sintang, GA Anderson Kadis Kominfo, dan 9 orang Kepala Bagian di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang.