www.ujungjemari.com, SINTANG- Bupati Sintang, Jarot Winarno berpendapat sebagain besar pemanfaatan Dana Desa di Kabupaten Sintang masih berkutat pada sektor pembangunan fisik dasar. Meski begitu Jarot menilai pembangunan di Sintang cukup merata. Hal ini karna ada banyak hal berkontribusi sebagai penyebabnya. Seperti Dana desa yang merupakan instrumen pembangunan Indonesia dari pinggiran. Dengan demikian pemerataan pembangunan terjadi.
“Pembangunan desa dalam beberapa tahun terakhir ini masih hanya untuk memenuhi kebutuhan fasilitas fisik dasar. Ya masih gitu-gitu aja, bangun gedung kantor, lalu rabat beton, belum ada inovasi,” kata Jarot saat membuka acara rapat koordinasi Tim Inovasi Kabupaten (TIK) Sintang program inovasi desa tahun 2019 di Aula Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Sintang, Kamis (03/10/2019).
Saat ini kata Jarot sudah saatnya Desa berinovasi, sehingga pemanfaatan anggaran desa lebih dari sekedar untuk pembangunan kebutuhan fisik dasar. “Maka kita selenggarakan program inovasi desa ini, kita bentuk tim kerjanya dengan melibatkan berbagai stakeholder. Kita harapkan adalah perubahan pembangunan di desa-desa kita ini,” ujarnya l
Dikatakanya, Sintang mendapatkan program bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Jarot mengingatkan kepada para anggota tim untuk memperhatikan dengan lebih seksama terkait dokumentasi kegiatan. “Kita punya program konversi stunting, kita ambil bagian dalam proses pemberdayaan masyarakat desanya, lalu kita tambahkan program inovasi desa,” tandasnya.
Baca Juga : [related_posts] |
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Sintang, Herkolanus Roni, mengatakan bahwa Tim Inovasi Kabupaten terdiri dari perwakilan OPD, Akademisi, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Kegiatan rakor ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang tugas-tugas dan tanggung jawab anggota tim dalam melaksanakan program inovasi desa.
“secara umum kita mau meningkatkan kapasitas desa dalam mengembangkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa yang bersumber dari Dana Desa (DD) secara lebih berkualitas,” ungkap Roni.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah yang timbul selama pelaksanaan program inovasi desa sebelumnya. Juga untuk menyusun rencana pembangunan termasuk melakukan revitalisasi peran pendamping desa.
Kegiatan ini diikuti oleh 140 peserta, terdiri dari kepala OPD terkait, camat, tim penggerak PKK, tim pelaksana inovasi desa serta pendamping desa. Kegiatan dilaksanakan selama 2 hari. Turut hadir Kadis Perpustakaan dan Arsip, Iwan Setiawan dan Kadis PMPTSP, Sudiyanto. Tampak pula sejumlah perwakilan OPD terkait juga sejumlah camat di lingkungan Pemerintah Daerah Sintang. (Tim-Red)