SINTANG, KALBAR- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, dr. Harysinto Linoh mengatakan Kabupaten Sintang mendapatkan jatah 4760 viar vaksin Covid-19 jenis Sinovac pada tahap pertama.
Vaksin tersebut akan digunakan kepada seluruh tenaga kesehatan yang terdaftar di Kabupaten Sintang. Ada 2370 Nakes yang sudah terdaftar. “Vaksin ini untuk penyuntikan tahap satu dan tahap dua,” imbuhnya.
Sinto mengungkapkan ada beberapa syarat yang harus dipenuhi seseorang agar layak divaksin. Sebelum vaksinasi dilakukan ada beberapa pemeriksaan yang dilakukan, mulai dari tekanan darah dan wawancara untuk mengetahui ada penyakit atau tidak.
Sinto menerangkan bahwa seseorang yang layak divaksin harus berusia tidak lebih dari 60 tahun. Tidak menderita darah tinggi atau diabetes tak terkontrol, alergi terhadap obat-obatan, dan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan daya tahan tubuh. “Kemudian wanita hamil dan menyusui juga tidak boleh. Seseorang yang layak mendapat vaksinasi bila bebas dari semua persyaratan tersebut,” terang Sinto.
Kemudian, lanjut Sinto orang-orang yang penyintas atau sudah terkena covid-19 juga tidak akan divaksin. “Saya mengimbau semua nakes yang memenuhi syarat untuk divaksin agar melakukan vaksinasi. Tidak perlu takut,” imbaunya.
lebih lanjut, kata Sinto vaksinasi untuk tenaga kesehatan ditargetkan dapat selesai paling lambat bulan Maret. Tenaga kesehatan menjadi prioritas program vaksinasi karena lingkup kerjanya berada pada garda depan penanganan pasien Covid-19.
“maka merekalah yang menjadi prioritas yang harus kita lindungi, karena mereka menangani dan merawat pasien. Sehingga besar potensi dapat terpapar corona. Kalau tenaga kesehatan terlindungi pelayanan kesehatan tidak terganggu,” ujarnya.
Kemudian lanjut Sinto setelah tenaga kesehatan, program vaksinasi baru akan dilakaukan pada masyarakat umum. “vaksinasi tahap pertama yang kita terima ini memang priritasnya untuk tenaga kesehatan, kita hanya dapat jatah 4760 viar vaksin Covid-19 jenis Sinovac, inipun untuk dua tahap penyuntikan, karena vaksinasi covid-19 pada tiap orang dilakukan dua kali, tahap pertama dan tahap kedua setelah dua minggu,” terangnya. (Tim-Red)