Anggaran Pembangunan Fisik Masih Minim

oleh
Hikman Sudirman

SINTANG, KALBAR- Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Sintang, Hikman Sudirman menilai APBD Sintang tahun 2021 lalu sangat minim untuk melakukan pembangunan, terutama pembangunan berskala besar seperti akses jalan dan gedung yang membutuhkan anggaran cukup banyak.

Meski begitu  ia menilai pemerintah sudah  melakukan efisiensi dan efektivitas supaya anggaran tepat sasaran.

“Tahun lahu masih dalam masa pandemi Covid-19, Anggaran untuk pembangunan sangat minim, karena anggaran terfokus untuk penanganan pandemi covid-19. Kondisi ini membuat anggaran untuk pembangunan tidak bisa sebesar tahun-tahun sebelumnya. Begitu pula tahun ini karena kita masih masa pemulihan,” ujarnya di DPRD Sintang.

Dia mengungkapkan bahwa keinginan dan semangat untuk membangun itu memang tidak perlu diragukan lagi. Hanya saja, semangat tersebut tidak diimbagi dengan ketersediaan anggaran yang lebih memadai.

“Karena sama-sama kita ketahui kondisi daerah dan negara sedang sulit. Salah satunya akibat dilanda pandemi Covid-19 yang sudah lebih dari 2 tahun. Dampaknya sangat luas, bahkan setelah melandai pun kita masih merasakan dampaknya,” ungkapnya.

Politisi Demokrat ini  berharap APBD Sintang kedepan bisa kembali ke struktur awal. Agar secara perlahan pembangunan tetap bisa dilakukan.

“Namun membangun infrastruktur Kabupaten Sintang yang meliputi 14 Kecamatan tak semudah membalik telapak tangan,” katanya.

Menurunta masih banyaknya pekerjaan rumah bagi pemerintah Sintang untuk membangun infrastruktur yang layak bagi masyarakat. “Jalan dan jembatan saja, yang kita anggap enak untuk dikerjakan ternyata tidak mudah, Sebab membutuhkan dana yang sangat besar. Kalau melihat kemampuan APBD kita, saat ini memang tidak mencukupi untuk menangani kondisi infrastruktur,” jelasnya.

Menurut Sudir, langkah Bupati Sintang Jarot Winarno melalui nawacitanya membangun dari daerah pinggiran itu sudah tepat.

“Sebelum sakit, Bupati kita ini rajin turun ke daerah-daerah pelosok. Jadi saya rasa beliau sudah memahamilah, mana kondisi jalan dan jembatan yang mesti masuk skala prioritas pembangunan,” kata Sudir. (tim-Red)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *